Setangkai Bunga di Tebing Gunung

Setangkai Bunga di Tebing Gunung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Syifa Nisa Aulia, begitu nama lengkapnya. Aku memanggilnya dengan sebutan Bunda Nisa, karena Bunda telah mempunyai suami dan anak. Kehidupan keluarga Bunda begitu harmonis. Berbingkaikan cinta dan kasih sayang yang tulus serta diperindah dengan kemantapan iman mereka kepada Sang Maha Kuasa. Namun dibalik kebahagiaan yang Bunda rasakan bersama suaminya, ternyata rumah tangga mereka pernah diguncang oleh prahara rumah tangga yang membuat Bunda berkeinginan untuk bercerai dengan suaminya. Syukurnya Allah memberikan jalan untuk masalah mereka.

Setelah menamatkan S1 di FKIP Matematika, Bunda diterima menjadi guru Matematika di salah satu SMP yang ada di daerah ku. Bunda mulai mengajar di SMP tersebut pada tahun 2002. Aku menjadi murid Bunda pada tahun 2008, saat aku kelas 2 SMP. Aku senang belajar Matematika dengan Bunda. Karena Bundalah aku menyukai pelajaran yang mengerikan bagi sebagian orang ini, termasuk aku. Sejak SD, aku tidak senang belajar Matematika karena rumit dan membosankan. Tapi, ketika aku bertemu Bunda semua berubah. Bunda dengan sabar dan semangat mengajarkan ku Matematika dan ia berh
... baca selengkapnya di Setangkai Bunga di Tebing Gunung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu Lebih detailnya...

Keseimbangan Hidup

Keseimbangan Hidup Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.

“Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan,” seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, “Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?”

Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, “Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setel
... baca selengkapnya di Keseimbangan Hidup Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu Lebih detailnya...

Wiro sableng #129 : Tahta Janda Berdarah

Wiro sableng #129 : Tahta Janda Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : BADIK SUMPAH DARAH

SEORANG diri di puncak Bukit Menoreh pada malam bulan purnama. Setelah ditinggal Kakek Segala Tahu yang memberi petunjuk padanya cara menyelamatkan Bunga dari sekapan guci tembaga Iblis Kepala Batu, Pendekar 212 sebenarnya tengah menunggu kedatangan tiga gadis cantik. Mereka bukan lain adalah Ratu Duyung, Anggini dan Bidadari Angin Timur. Ada beberapa hal yang perlu segera ditanyakan Wiro pada tiga gadis itu. Selain itu sesuai petunjuk Kakek Segala Tahu dia akan menanyakan perihal Nyi Roro Manggut pada Ratu Duyung. Menurut Kakek Segala Tahu hanya perempuan sakti yang diam di dasar samudera itu pemilik satu-satunya ilmu kesaktian yang mampu menolong Bunga keluar dari sekapan guci tembaga. Namun lain yang ditunggu lain yang muncul. Sepasang kakek nenek bertampang dan berdandanan aneh laksana setan malam berkelebat seperti angin dan tahu-tahu sudah tegak berdiri di hadapan Pendekar 212 Wiro Sableng. Orang pertama seorang nenek
... baca selengkapnya di Wiro sableng #129 : Tahta Janda Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu Lebih detailnya...

Pandangan Maya

Pandangan Maya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Aku siap jadi landasanmu bila kelak kamu terjatuh…aku akan selalu siap menangkapmu.”

“ Masa sie??sekalipun aku terjatuh di lautan???”

“ Ya….aku langsung nyebur buat nyelametin kamu..kecuali kalau kamu jatuh dari terjun payungnya nyangkut di pohon…” guraunya kala itu.

“ Canda atau seriusan ya..” gumam kayla.

Ya kala itu Kayla hanya memandang remeh pada pemuda tersebut, pasalnya usia antara mereka hampir sama, hanya beda beberapa bulan saja.

Sesaat mengenang..

Suaranya memang memiliki karakter tersendiri, meski usianya bisa di kategorikan dewasa tahap awal, namun suaranya terdengar begitu dewasa dan bila berkata tercermin sebuah kedewasaan yang muncul sebelum waktunya. Bila percakapan di mulai pasti berujung perdebatan..

“ Hemph…mungkin karena dia mengecap bangku pendidikan dengan ranah hukum. Jadi terbawa dalam kehidupan sehari-hari…kokoh dalam memegang pendapat. Apa ini termasuk egoiskah? Entah..” ujar Kayla di hadapan cermin yang mematulkan sosok dirinya yang tak secantik dahulu.


... baca selengkapnya di Pandangan Maya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu Lebih detailnya...

Kho Ping Hoo - BKS#07 - Pendekar Super Sakti

Kho Ping Hoo - BKS#07 - Pendekar Super Sakti
 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1Pendekar Super Sakti

Seri : Bu Kek Siansu #07

Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo

Anak laki-laki berusia kurang lebih sepuluh tahun itu mengintai dari kaca jendela dengan muka marah, mata merah dan gigi berkerot saking marah dan sedihnya menyaksikan keadaan di ruangan dalam rumah gedung ayahnya. Ruangan itu luas dan terang-benderang, suara tetabuhan musik terdengar riuh di samping gelak tawa tujuh orang pembesar Mancu yang sedang dijamu oleh ayahnya. Dari luar jendela ia tidak dapat menangkap suara percakapan yang diselingi tawa itu karena amat bising bercampur suara musik, akan tetapi menyaksikan sikap ayahnya terhadap para tamu pembesar itu, anak ini menjadi marah dan sedih. Ayahnya bicara sambil membungkuk-bungkuk, muka ayahnya yang biasanya bengis terhadap para pelayan dan angkuh terhadap orang lain, kini menjadi manis berlebih-lebihan, ter­senyum-senyum dan mengangguk-angguk, bahkan dengan kedua tangan sendiri me­layani seorang pembesar yang brewok tinggi besar, menuangkan arak sambil membungkuk-bungkuk.

Ayahnya yang dipanggil ke kanan kiri oleh para pembesar, menjadi gugup dan kakinya tersandung kaki meja, guci arak yang dipegangnya miring, isinya tertumpah dan sedikit arak menyiram celana dan sepatu seor
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#07 - Pendekar Super Sakti Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu Lebih detailnya...

Related Websites

Join My empire